Saturday, 13 August 2011

Production Planning and Inventory Control (PPIC)


PPIC merupakan bagian yang bertugas melakukan perencanaan produksi dan pengendalian persediaan. PPIC merupakan bagian organisasi perusahaan yang menjembatani antara divisi marketing dengan produksi. PPIC menerjemahkan kebutuhan pengadaan obat jadi untuk marketing dalam bentuk rencana produksi dan ketersediaan bahan baku serta bahan pengemas.
Oleh karena itu PPIC harus mengendalikan persediaan mulai dari bahan awal (bahan baku dan bahan kemas) sampai obat jadi. Tujuan dari pengendalian persediaan adalah menjaga agar persediaan tidak sampai habis sehingga tidak menghambat proses produksi dan pemasaran produk.
PPIC mempunyai peran yang penting dalam perusahaan karena berkaitan erat dengan cash flow dan kinerja bagian produksi.
Secara umum fungsi PPIC  adalah sebagai berikut :
a.         Mensinergikan kepentingan marketing dan manufacturing
b.        Mengintegrasikan dan memadukan pihak-pihak lain dalam organisasi  (marketing, produksi, personalia dan keuangan) agar dapat bekerja dengan baik.
Sasaran  utama yang ingin dicapai adalah terciptanya proses produksi yang efektif dan efisien serta menguntungkan bagi perusahaan. PPIC bertanggung jawab dalam bidang production planning dan inventory control. Sasaran pokok production planning adalah menyelesaikan permintaan atau pesanan pelanggan tepat pada waktu, penghematan biaya produksi, memperlancar proses produksi. Sedangkan tugas inventory control adalah mengantisipasi kemungkinan terjadinya kekurangan atau kelebihan persediaan (stock out/over stock), menghadapi fluktuasi harga.
 Tugas-tugas PPIC :
a.       Membuat rencana produksi dengan pedoman rencana Sales Marketing
Dalam rangka penyusunan rencana dan jadwal produksi, bagian PPIC memperoleh informasi dari bagian pemasaran dan juga bagian produksi. Kemudian PPIC mengestimasi kemampuan pabrik dalam memenuhi permintaan produk jadi tersebut. Dari data tersebut PPIC menyusun rencana produksi dan jadwal produksi kemudian didistribusikan ke bagian produksi dan bagian lain yang terkait dengan produksi. Perencanaan produksi diterbitkan oleh bagian PPIC dengan jangka waktu 1 tahun, 3 bulan, 1 bulan, 1 minggu serta merealisasikannya dalam bentuk rencana produksi harian (Production Daily Report).
b.      Membuat rencana pengadaan bahan berdasarkan rencana dan kondisi stok dengan menghitung kebutuhan material produksi menurut standar stok yang ideal (tidak terjadi kelebihan stok maupun kekurangan stok agar tidak menghambat proses produksi akibat kekosongan bahan baku).
c.       Memantau semua inventory.
Pemantauan ini dilakukan baik untuk proses produksi, stok yang ada di gudang maupun yang didatangkan sehingga pelaksanan proses dan pemasukan pasar tetap berjalan lancar dan seimbang. Untuk memperlancar kegiatan produksi diperlukan adanya buffer stock atau safety stock, yang ditetapkan berdasarkan jumlah pemakaian bahan dan lead time (yaitu waktu yang diperlukan mulai dari bahan dipesan sampai barang masuk ke gudang).
d.      Membuat evaluasi proses produksi, hasil penjualan maupun kondisi inventory.
Forecasting dilakukan secara rutin sesuai waktu yang dijadwalkan dan dihadiri oleh seluruh manager dan general manager untuk meramalkan produk apa saja yang akan dipasarkan untuk selanjutnya direncanakan jumlah kebutuhan bahan yang diperlukan.
e.       Mengolah data, membuat rencana dan menganalisa realisasi produksi, sales serta data inventory.
f.       Menghitung standar kerja karyawan tiap tahun berdasarkan masukan dari  bagian  produksi atas pengamatan langsung.
g.      Menghitung standar hasil berdasarkan realisasi produksi tiap tahun.
h.      Aktif berkomunikasi dengan semua pihak yang terkait sehingga diperoleh data yang akurat dan up to date.
i.        Sebagai juru bicara perusahaan dalam bekerja sama dengan perusahaan lain, seperti  pelaksanaan toll manufacturing.

No comments:

Post a Comment